Para Suku Minoritas Unik yang Hampir Tak Pernah Terdengar Keberadaannya


Ada banyak populasi minoritas yang tinggal menyebar di bumi hingga saat ini. Sering kali mereka ini punya karakter unik dan berbeda dari yang lain serta berada jelas di pandangan kita. Hanya saja, kita tidak menyadarinyaBahkan karena saking minoritasnya, beberapa diantara mereka sudah jarang terdengar gaungnya meski sebenarnya masih ada. Berikut ini adalah beberapa diantaranya.

1. Basque


Banyak orang percaya bahwa masyarakat Basque hanyalah bagian kecil dari populasi besar Perancis dan Spanyol yang ada di sekelilingnya. Tapi kenyataanya justru bertolak belakang, karena masyarakat Basque benar-benar unik dan berbeda dari komunitas lain di sekelilingnya.

Suku Basque memiliki gen yang unik dan sangat berbeda dari populasi yang mengelilinginya. Bahkan, orang-orang yang tinggal di wilayah “negara Basque” yang terletak di antara Perancis dan Spanyol ini memiliki bahasa yang berbeda dan sama sekali tidak berhubungan dengan bahasa lain di dunia.

Suku Basque dianggap sebagai keturunan dari era zaman dulu yang terlebih dulu tinggal sebelum bangsa Indo-Eropa yang lebih besar dan banyak mulai memenuhi Eropa. Identitas yang unik ini terkadang menimbulkan masalah karena terkadang beberapa orang anggotanya membentuk organisasi untuk memisahkan diri dan membentuk negara Basque.

2. Ainu


Ainu adalah suku yang hampir terlupakan dan tinggal di wilayah utara pulau Hokkaido, Jepang. Mereka dianggap sebagai penghuni pertama dari pulau tersebut, meski sejarah mereka mulai menghilang seiring dengan berjalannya waktu. Mereka punya bentuk fisik yang berbeda dari orang Jepang. Meskipun secara genetic mereka masih rumpun Asia, penampilan mereka justru lebih terlihat seperti orang Eropa dan budaya yang dimiliki juga berbeda dari Jepang.



Suku Ainu adalah para pemburu dan pengumpul makanan, yang masih banyak ditemukan di wilayah utara Hokaido. Tapi seiring dengan perkembangan zaman, melalui proses asimilasi budaya dan tekanan dari mayoritas populasi Jepang, banyak budaya Ainu yang menghilang. Termasuk bahasa uniknya yang sekarang hanya digunakan oleh kurang dari 100 orang saja.

3. Sami

Sami adalah suku asli dari masyarakat Finno-Ugric yang tinggal di bagian paling utara Skandinavia dan Barat Laut Russia. Meski bahasanya masih berhubungan dengan Finlandia, tradisi dan budayanya masih jelas berbeda dari tetangganya bangsa Finlandia dan Skandinavia. Sama seperti suku asli lainnya, masyarakat Sami masih berusaha mempertahankan kehidupan dan budayanya, namun di saat yang sama berusaha menerima modernitas dari budaya Skandinavia.

Norwegia menerima kritik besar-besaran dari dunia internasional karena memaksa mengubah masyarakat suku Sami menjadi Norwegia dalam usahanya untuk mengasimilasikan suku tersebuh ke dalam satu budaya Norwegia. Tidak seperti Ainu, Sami masih mampu mempertahankan budaya dan warisan leluhur mereka.

4. Kashubian
Kashubian adalah populasi minoritas di dalam Polandia dengan tradisi, bahasa, dan identitas mereka yang berbeda. Sepanjang sejarah, Kashubian telah berjuang untuk menjaga identitas mereka sendiri serta bersaing dengan budaya mayoritas Polandia.

Pada masa Perang Dunia II dan era komunis, mereka tidak dipercaya baik oleh Nazi dan masyarakat Polandia. Bahkan dianggap tidak setia dengan politik apapun yang sedang berjalan pada masa itu. Untungnya bagi para warga Kashubian, kebudayaan mereka telah mulai diakui beberapa tahun terakhir ini. Bahkan bahasanya adalah satu-satunya bahasa daerah yang diakui di Polandia selain bahasa Polandia itu sendiri.

5. Yakutz
Yakutz adalah sekelompok besar suku asli yang tinggal di republic Sakha, Rusia, atau Yakutia. Mereka tinggal jauh di utara dan timur Rusia. Mereka berbicara dalam rumpun bahasa Turki yang masih sejenis dangan bahasa Uzbek dan Turki, namun hanya itu saja persamaannya. Karena terisolasi secara geografis selama ribuan tahun, masyarakat Yakuts telah beradaptasi dengan iklim wilayah tempat tinggalnya.

Secara penampilan, mereka terlihat seperti bangsa Asia Timur, sedangkan secara tradisi, mereka lebih bersifat semi-nomadic dan hidup dengan berburu serta mengumpulkan makanan di daerah utara Republik Sakha, atau beternak binatang untuk yang tinggal di wilayah selatan. Tidak seperti suku lain yang telah disebutkan, Yakutz memiliki wilayahnya sendiri.

Selain itu, meskipu mereka mempertahankan tradisinya, mayoritas penduduknya mampu berkomunikasi dalam dua bahasa yaitu Yakut dan Rusia. Masyarakat Yakut juga punya hak untuk tinggal di kota paling dingin di dunia yaitu Oymyakon. Di kota tersebut, suhu udara bisa turun mulai dari -50 derajat Celcius. Bagi kebanyakan orang umum, suhu seperti ini jelas terlalu ekstrim, tapi bagi Yakuts, suhu sedingin itu sudah keseharian mereka.

Nah, itulah beberapa suku minoritas yang ternyata masih ada dan hidup di sekitar kita. Uniknya keberedaan dan budaya mereka ini membuat suku-suku ini terlihat menarik dan misterius.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Para Suku Minoritas Unik yang Hampir Tak Pernah Terdengar Keberadaannya"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.