Inilah Produk Teknologi Canggih Yang Gagal di Pasaran

Saat ini teknologi adalah suatu kebutuhan dan tak bisa lepas dari kehidupan manusia. Komputer, smartphone hingga mobil pintar menjadi salah satu produk teknologi masa kini yang sudah banyak digunakan. Tanpa teknologi mungkin kehidupan manusia tidak akan berkembang seperti sekarang ini.

Dalam perkembangannya, teknologi selalu menghasilkan sesuatu yang sangat mencengangkan dan tidak mudah untuk ditebak. Ada banyak pemikiran bahwa teknologi di masa depan akan seperti apa. Para ilmuan dan pakar teknologi pun ada yang sudah merancang dan menyiapkan bahwa teknologi baru akan memiliki banyak penggemar.

Namun karena suatu alasan, atau adanya dominasi yang merajalela tidak semua temuan teknologi baru laku keras dipasaran. Bahkan teknologi baru yang digadang-gadang menjadi suatu yang sangat penting bagi kehidupan manusia kini hanya menjadi isu belaka. Bukan berarti teknologi tersebut tidak canggih, namun adanya monopoli serta fitur baru yang sulit untuk dioperasikan membuat produk-produk ini kurang diminati oleh orang-orang. Berikut adalah Lima Produk Teknologi Super Canggih namun gagal di pasaran:

1. Televisi 3D
Teknologi ini terkesan sangat keren dan canggih. Ya, beberapa tahun lalu, TV 3D ini mencengangkan banyak netizen, termasuk di Indonesia sendiri. TV 3D ini diklaim bisa menampilkan gambar yang nyata. Dimensi yang disuguhkan juga membuat orang yang melihat seolah-olah sedang berada di tempat tersebut. Namun ternyata, mengapa teknologi besar ini malah gagal di pasaran?

Channel yang ditawarkan pada TV 3D dengan teknologi gambar 3D, masih sangat terbatas. Selain itu, ada beberapa TV yang memerlukan kacamata khusus untuk melihat tampilan 3D yang disediakan. Dalam segi harga, pengguna juga harus menyiapkan banyak uang untuk membeli TV ini. 3D TV diklaim dengan harga mulai Rp 21 juta hingga harga Rp 500 juta juga ada.

2. Smart Watch
Apakah Anda mempunyai smart watch? Banyak perusahaan besar yang kini ramai membuat smartwatch. Perusahaan besar seperti Apple, Samsung, Huawei, dan masih banyak lagi juga ikut memproduksi.

Namun sebenarnya, jam tangan pintar sudah hadir sejak awal 1970-an. Awalnya jam tangan ini memang berkembang cukup pesat, seperti yang terjadi sekarang ini. Namun setelah 10 tahun, jam tangan pintar versi jadul ini menghilang.

Banyak smartwatch yang kini menawarkan harga murah, namun keberadaannya belum banyak. Di Indonesia sendiri, jarang orang yang mempunyai smartwatch. Harga yang tinggi dengan ketergantungan orang Indonesia pada perangkat yang nyaman seperti smartphone dan laptop, membuat smartwatch ini dirasa tidak terlalu penting.

Ada yang memakai smartwatch hanya untuk gaya saja. Ada juga yang menggunakannya agar mendapat pemberitahuan lebih cepat lewat smartwatch jika ada sesuatu yang penting. Ujung-ujungnya, mereka juga kembali lagi bergantung pada smartphone.

3. Windows Phone
Microsoft sebagai pembuat smartphone ini sampai sekarang masih mempertahankannya. Padahal, penjualan smartphone dengan OS Windows sangat kecil jika dibandingkan dengan iPhone dan Android.

Pada kuartal kedua tahun ini, Microsoft hanya sanggup menjual 7,4 juta smartphone Windows, yang berarti turun 9,4 persen dari waktu yang sama tahun lalu. Di Amerika, Windows Phone hanya memiliki pangsa pasar sebesar 5 persen saja. Mengapa hal itu terjadi?

Konsumen lebih memilih iPhone dan Android karena terbatasnya aplikasi yang ada di Windows Phone. Smartphone ini juga tidak lebih murah dan tidak memiliki teknologi yang lebih baik dari iPhone dan Android.

4. Clippy
Apakah Anda Clippit atau Clippy? Jika Anda pernah menggunakan Microsoft Office sebelum tahun 2007, pasti Anda mengenalnya. Clippy adalah klip kertas yang berukuran cukup besar untuk Microsoft Office. Clippy akan vertanya pertanyaan yang harusnya tidak perlu ditanyakan.

Tidak hanya itu, ada teman-teman Clippy juga yang banyak dibenci orang, seperti anjing, kartun Albert Einsten, bola, atau hal-hal lainnya. Animasi yang terlalu besar tersebut bisa mengganggu konsentrasi orang yang sedang fokus menulis, walaupun beberapa anak kecil menyukainya. Bahkan, karyawan Microsoft pun ternyata membenci Clippy ini.

5. HD DVD
DVD sangat populer hingga saat ini, terutama di Indonesia. Namun sebenarnya, ada teknologi yang lebih baru yang ingin menggantikan pamor DVD. Apa perbedaannya? Untuk kebanyakan konsumen pasti terlihat tidak banyak perbedaan. Mereka pada dasarnya adalah produk yang sama, tetapi tidak kompatibel satu sama lain. Kualitas tampilan video maupun film yang ditampilkan HD DVD memang lebih baik dari DVD, namun DVD lebih dikenal dan lebih banyak yang menggunakan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Inilah Produk Teknologi Canggih Yang Gagal di Pasaran"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.